Aksi Slut Walk Diikuti Ribuan Wanita Topless Di Tel Aviv
gofakta.Ribuan wanita topless berunjuk rasa di Tel Aviv memprotes aksi
pemerkosaan dan pelecehan seksual terhadap wanita. Para wanita tersebut
menuntut hak mereka untuk menggunakan apa pun yang mereka pilih. Dalam
aksi yang diberi nama ‘Slut Walk’ ini, para aktivis turun ke jalan-jalan
kota pesisir Israel. Mereka berorasi tentang hak-hak perempuan dan
menegaskan hak mereka untuk memakai apa yang mereka inginkan tanpa harus
disalahkan atas kejahatan seksual terhadap mereka.
“Tahun ini, sekali lagi, kami tidak bisa berjalan di jalanan dengan aman, meskipun jalan-jalan milik kami sama seperti milik mereka,” kata penyelenggara aksi tersebut. “Tahun ini, sekali lagi, tubuh kami dianggap milik umum. Tahun ini, sekali lagi, kami tidak bisa menolak tanpa dikutuk, apa pun yang kami lakukan, apa pun yang kami kenakan, apa pun yang kami minta atau katakan mereka menyebut kami ‘pelacur’,” imbuh pernyataan itu.
“Kami akan menunjukkan kepada mereka bahwa ‘Slut’ adalah nama yang mereka ciptakan untuk membuat kita lemah, untuk menyalahkan kita atas kejahatan yang kita tersinggung – dan kita tidak punya niat untuk menerimanya,” demikian bunyi pernyataan itu. Gerakan Slut Walk global dikenal dengan aksi protes topless yang menuntut penghormatan terhadap hak-hak perempuan.
Aksi ini awalnya terjadi di Kanada pada tahun 2011 setelah seorang perwira polisi menyebabkan kemarahan selama pidato kepada mahasiswa dengan menyatakan bahwa ‘perempuan harus menghindari berpakaian seperti pelacur agar tidak menjadi korban kejahatan’. Protes serupa terjadi di London akhir tahun yang sama dan sejak itu telah ada demonstrasi topless di Australia, Amerika Serikat dan di seluruh dunia.
“Tahun ini, sekali lagi, kami tidak bisa berjalan di jalanan dengan aman, meskipun jalan-jalan milik kami sama seperti milik mereka,” kata penyelenggara aksi tersebut. “Tahun ini, sekali lagi, tubuh kami dianggap milik umum. Tahun ini, sekali lagi, kami tidak bisa menolak tanpa dikutuk, apa pun yang kami lakukan, apa pun yang kami kenakan, apa pun yang kami minta atau katakan mereka menyebut kami ‘pelacur’,” imbuh pernyataan itu.
“Kami akan menunjukkan kepada mereka bahwa ‘Slut’ adalah nama yang mereka ciptakan untuk membuat kita lemah, untuk menyalahkan kita atas kejahatan yang kita tersinggung – dan kita tidak punya niat untuk menerimanya,” demikian bunyi pernyataan itu. Gerakan Slut Walk global dikenal dengan aksi protes topless yang menuntut penghormatan terhadap hak-hak perempuan.
Aksi ini awalnya terjadi di Kanada pada tahun 2011 setelah seorang perwira polisi menyebabkan kemarahan selama pidato kepada mahasiswa dengan menyatakan bahwa ‘perempuan harus menghindari berpakaian seperti pelacur agar tidak menjadi korban kejahatan’. Protes serupa terjadi di London akhir tahun yang sama dan sejak itu telah ada demonstrasi topless di Australia, Amerika Serikat dan di seluruh dunia.
Comments
Post a Comment